cerbung : Ada cinta di Banyuwangi #PART VII

Menit berikutnya, Cris menceritakan bagaimana saat dia dan Melisa bermain air di sungai. Melisa terjatuh dan kepalanya terbentur batu. Seketika Melisa meninggal di tempat. Cris shock berat melihat gadis yang disayanginya meninggal di pangkuannya. Sejak saat itu cris mengalami phobia pada sungai. Setiap melihat sungai, dia teringat kejadian saat itu.
“ so sorry to hear that”. Bali benar-benar merasa bersalah sekarang.
Cris mengangguk singkat lalu melanjutkan ceritanya, Bali hanya mendengarkan tanpa menyela sama sekali, membuat cris terus mengeluarkan uneg-unegnya tentang masa lalunya. Sepertinya, ini baru pertama kali Cris menceritakan bebannya pada orang lain.
Bali merasa tidak enak mendengar semua kejadian sedih itu. ngomongin soal pacar, Bali jadi teringat dengan mas Angga. Seharusnya malam ini adalah hari jadiannya dengan mas Angga. Berkat ?Vika, yah mungkin tidak bisa hari ini.
“sorry”. Gumam cris lagi, tidak menyangka bisa menceritakan hal yang paling ditutupinya selama ini pada gadis yang baru dikenal. Cris merasa sesak nafas, dia tidak sadar selama bercerita dia menaiki tanjakan. Sehingga nggak sadar kalau dia merasa lelah.
“minum dulu”. suurh Bali . “aku nggak bawa minum tapi,hehe”. Bali nyengir. Melihat cengiran itu cris merasa sedikit lebih tenang. Aneh.
“makasih, sorry tadi gue malah curhat”. Sesal Cris, merasa takut kalau cewek ini menilai dia cowok mellowdrama.
“nggak apa-apa, nggak baik juga di pendem sendiri, kamu harus menceritakannya juga ke orang lain”. ujarnya membuat Cris merasa semakin canggung. Ada yang aneh.
Setelah agak baikan mereka melanjutkan perjalanan di tengah gelap di antara banyak orang yang juga melakukan pendakian. Setelah mendengar keluh kesah cris yang kelelahan dan sikapnya jauh lebih lembut dari sebelumnya, Bali merasa nyaman dengan cowok ini. dia juga bisa menceritakan tentang gebetannya, mas Angga pada cris.
 seperti ada sihir yang menyentuh mereka. hingga mereka sampai di puncak.
Cris berdecak kagum melihat bentangan api biru di hadapannya. Bali bercerita tentang mengapa Api Biru itu muncul dan Cris memotretnya dengan lincah. Cris ingin turun tapi Bali menolak karena resiko yang besar. Bali melirik arlojinya yang menunjuk pukul 3 pagi.
“apa kita nunggu sunrise juga?”. Tanya Bali pada cris dengan suara decikan gigi yang tidak terlalu kentara, tubuhnya mulai gemetar, kedinginan. Cris mengangguk tanpa menoleh.
Bali mendesah lalu menggosok-gosokan kedua tangannya yang kedinginan. Melakukan gerakan-gerakan kecil untuk menghangatkan diri. Jadinya, Bali lebih mirip senam.
“lo kedinginan?”. Tanya Cris dengan dahi mengerut. Bali melongo. Menurut mu? Sahut Bali dalam hati. Apa dia nggak ngecek ponsel berapa derajat suhu udara saat ini disini? Jusf for info, 6 derajat celcius. 
“eh? Ngg-ak ter-lalu sih”. Ujarnya dengan nada gemetar yang tidak bisa dia sembunyikan. Kentara banget kalau bibirnya nyaris beku.  Tubuhnya menggigil. Cris menatap Bali cemas.
“ummm, jangan salah paham ya, tapi gue nggak mau lo mati kedinginan dalam tugas lo”. Cris mendekap tubuh Bali dari belakang, memberikan sedikit rasa hangat dari jaket tebalnya. Bali spontan terdiam, cowok ini memeluknya dan membuat seluruh tubuhnya malah terasa panas. Bali tidak bisa beranjak, dia seolah terpaku. Menikmati kehangatan yang dia rasakan saat ini, rasanya seperti mimpi. Dia malah bisa merasakan detak cowok itu di punggungnya, dan wangi gula dari tubuhnya.
“nanti setelah melihat matahari terbit, gue langsung Balik ke Jakarta. Jadi gue butuh istirahat sebentar. Nanti bangunin gue”. ujar cris tepat di sebelah telinga Bali, membuat tengkuknya terasa hangat. Bali mengangguk seperti robot karena grogi parah, dia baru sadar kalau hari ini hari terakhir Cris. Kenapa rasanya jadi nggak mau dia pergi?.

Cris menyandarkan tubuhnya di punggung Bali dan menaruh kepalanya di atas kepala Bali. tangannya melingkar di leher Bali. Rasanya benar-benar hangat. Bali berdiri sekuat tenaga agar cowok itu tidak terjatuh. Baru pertama kali Bali sedekat ini dengan cowok. Jantungnya berdetak begitu cepat, ada apa ini?. Sekarang Bali merasa dia tidak ingin matahari terbit selamanya. (bersambung)

Comments

Popular posts from this blog

#1 BELAJAR MENULIS : CARA MENDESKRIPSIKAN TEMPAT DAN KARAKTER PADA NOVEL

Surat Untuk Nata : HUJAN hari ini.

LET GO!