Surat Untuk Nata : Mirror
Aku patah hati lagi, patah hati yang kesekian kalinya padamu. hey Nata, apa gerak-gerikku membuatmu ngeri padaku? Seperti aku yang selalu ngeri pada laki-laki baik yang menyukaiku. Apa aku terlalu baik untukmu dan kamu merasa tidak cocok untukmu yang tidak baik?
Nata, sama sepertimu, aku tidak bisa jatuh cinta pada
orang baik, aku selalu jatuh cinta pada orang yang bermasalah. Pada si
Tito, seorang anak broken home. Pada si playboy Daren atau pada si anak kecil
berandal Aris.
aku jadi teringat tentang temanku yang pernah jatuh cinta
padaku. Dia anak yang baik dan manis. Sikapnya tidak pernah melenceng dari
kebaikan. Tuturnya lembut dan lucu. Dia teman baikku yang selalu ada ketika aku
butuh pertolongan, dan aku masih berteman dengannya sampai sekarang. Dia
anak laki-laki yang tahu segala hal tentangku, bahkan tentang hal terburuk
dalam hidupku, dia tempat curhat yang baik, yang tidak menghakimi dan pemberi
solusi dengan cara yang lembut. Kamu tahu, aku adalah anak perempuan pertama
yang diboncengnya naik motor. hahaha, Benar, dia anak laki-laki yang sangat lugu.
Aku tidak tahu bagaimana awalnya dia menyukaiku. Dia bilang,
dia jatuh cinta padaku sejak pandangan pertama. Sama seperti aku jatuh cinta
padamu di pandangan pertama. Yang aku ingat, awal aku berteman dengan dia
ketika kita sama-sama tidak punya kelompok kerja. Dan kita satu kelompok. Dia
bercerita tentang dirinya dan keluarga yang memiliki usaha Roti, dan aku salah
satu pengagum roti buatan keluarganya, sejak saat itu kita menjadi teman. Hanya
itu yang aku ingat.
Dia sangat tahu bagaimana jatuh dan bangunnya hidupku.
Bagaimana aku bergaul dengan teman-teman yang dianggap cupu, dan bagaimana aku
patah hati lalu bangkit dan kemudian patah hati lagi.
Aku tahu dia menyukaiku, ketika aku kuliah di
pertengahan semester, sekitar semester 4. Ketika aku dekat dengan seseorang.
Dia membuat sebuah pengakuan kalau dia jatuh cinta padaku sejak kelas satu SMA.
Dia bercerita bagaimana dia selalu mencariku di sela-sela anak-anak lain. Dia
bilang, cukup sulit menemukanku karena ukuran tubuhku yang pendek, dan betapa
bahagianya dia ketika bisa menemukanku diantara kerumunan. Setiap hari, dia
tidak pernah melewatkan untuk tidak melihatku di kelas yang berbeda dengan
kelasnya. Dia bilang, kalau semua anak tahu kalau dia menyukaiku selain aku
sendiri yang tidak sadar. Aku bertanya apa yang membuat dia jatuh cinta padaku, katanya mataku tersenyum setiap kali melihatnya. Dan kalau kamu bertanya apa yang membuatku jatuh cinta padamu, cari saja aku, aku akan menjawabnya langsung di depanmu. :p
Nata, aku tidak tahu mengapa aku tidak bisa jatuh cinta
pada laki-laki sebaik itu. Laki-laki yang bahkan rela berangkat ke jogja untuk
menghampiri aku yang sedang berjalan-jalan sendirian di sana, dan akhirnya aku
pulang duluan ketika dia baru sampai di Jogja, yang sampai detik ini dia ungkit
sebagai kesalahan fatalku. Laki-laki yang datang malam-malam, karena aku
ngambek, ke tempatku bekerja yang berjarak lebih dari 20 km dari tempatnya , setelah dia selesai bekerja. Anak
laki-laki yang selalu mengambil gambarku dengan lensanya, yang menjadikan aku modelnya.
ini seperti cermin bagiku, bagaimana aku mencintaimu dan bagaimana aku dicintai. Apakah kamu melihatku sama seperti aku melihat temanku yang sedang jatuh cinta padaku?
Aku senang, karena sampai detik ini, setelah apapun yang
terjadi padaku, meskipun aku menjadi wanita bermasalah yang di benci olah dunia,
dia tetap menjadi temanku. Dia tetap menjadi orang yang selalu mendengarkanku,
mendengarkan ocehanku, tempat aku melampiaskan amarah dan tempat aku ingin
mengutuk. yang bahkan ada disaat aku kelaparan. Yang tidak rela meninggalkan aku sendirian naik bus. Dia masih temanku yang masih sangat baik.
Nata, haruskah aku membuka
hatiku untuk dia saja? Atau haruskah aku tetap menunggumu?
Iya kamu, yang bilang mau mengajakku piknik, kamu yang ingin
aku peluk erat.
haruskah Nata?
Comments
Post a Comment